Kamis, 21 Oktober 2010

Menolong dengan TULUS

Disebut BAIK oleh orang lain sangatlah mudah, cukup dengan menolong orang secara terus-menerus, semua orang akan mengatakan kita BAIK. Sebenernya bukan itu saja yang di penuhi, yang terpenting adalah menolong dengan tulus.
Sangat sulit membantu orang dengan ketulusan hati, apalagi menolong mereka yang sebenarnya bukan siapa2 kita (sahabat bukan, teman pun tak akrab, wkwkwk). Yaaa...itulah yang saya rasakan..hehehe
 =Sedikit saya ceritakan kehidupan saya sehari-hari, sampai akhirnya saya men-share artikel ini.
Setiap hari saya ke kampus, saya selalu menjemput seorang teman saya yang juga turut ke kampus dan rumahnya searah dengan saya. Awalnya saya senang dapat membantu teman saya, tapi lama-kelamaan jadi jengkel juga. Awal kejengkelannya berawal ketika dia TIDAK SIAP DI TEMPAT saat saya datang menjemput. Rasanya, grrrrrrrrrr,,,,ingin marah (saya bukan orang yang senang menunggu, apalagi bukan saya membutuhkan! hahahahah). satu-dua kali dapat maklum lahh, tapi kalo terus-terusan jadi tambah dongkol juga. Akhirnya pikiran "iblis" saya keluar : "ah, sebenarnya keuntungan apa yang saya dapat dari menolong ini orang? dia kan bukan siapa-siapa, di kelas pun bukan orang yang tenar, bensin jaga tidak diganti, apalagi saya harus bertanggung jawab "menjaga" nyawanya tiap hari, plus membuat bagian tempat duduk di motor jadi tambah sempit."
Pikiran-pikiran ini selalu bermunculan kalau saya lagi jengkel menunggunya..
Alasan saya menolong dia, karena merasa iba, tidak tega melihat dia yang tiap hari naik AngKot (Kakak saya tiap hari naik ANgKot tiap ke kampus, dan rasanya sangat tidak enak), ada rasa kasihan sebenarnya. Saya sangat berharap, ada juga orang yang mau antar-jemput kakak saya,,hikz,TT
Alasan yang ke dua, saya teringat janji saya kepada TUHAN, saya ingin melayani Dia dengan melakukan antar-jemput orang yang tak punya kendaraan (waktu di Surabaya, saya selalu jalan kaki ke mana pun saya pergi, atau naik AngKot. Rasanya tidak enak berjalan sendiri di Bawah matahari. Makanya, saat itu saya berdoa kepada TUHAN agar diberikan motor dan berjanji menolong orang lain, TUHAN sudah menepatinya, saya pun harus menepatinya.)=

Di bilang orang baik di kelas, sangat gampang. Tapi, jauh di lubuk hati saya yang terdalam, saya mau membantu orang dengan tulus. Bukan baik di mata manusia, tapi baik di mata TUHAN. Itu yang saya mau.
Bicara tentang TULUS, saya selalu teringat khotbah di gereja, yang mengatakan bahwa kita harus membantu dengan tulus, kalau tidak pertolongan kita tidak akan jadi berkat malah jadi kutuk. Dan kenyataannya memang benar. Saya sudah mengalaminya, sedikit sharing lagi.
=Saat itu, pulang kampus dengan perasaan emosi mengingat kejadian-kejadian menunggu, saya mengendarai motor saya dengan laju dan tidak fokus di jalan raya. Akhirnya, saat melewati rumah teman saya, saya tidak berhenti tapi terus melaju tanpa sadar. Teman saya berteriak: "hey, sudah lewat!". Spontan saya kaget dan memberhentikan motor saya dan persis ketika saya berhenti, motor saya ditabrak dari belakang. Siiiiiiiiiip...penutup knalpot saya pecah!=
Setibanya saya di kost-kostan, saya berpikir, seandainya saya tidak emosi mungkin tidak begini jadinya.

Yaaa...itulah sedikit pengalaman dan cerita yang bisa saya bagikaaaan...SEMOGA BISA JADI BERKAT...

Saat ini saya lebih mengontrol emosi dan melatih kesabaran dari waktu-waktu menunggu teman saya. TIDAK ENAK tapi itulah proses. Trims buat teman saya yang telah "melatih" kesabaran saya..KEEP SMILE..b"d
God Bless YOu

Jumat, 01 Oktober 2010

BORA-fenomena alam..

Minggu, 26 september 2010...
saya pikir akan menjadi hari yang membosankan. Ternyata keluarga saya mengajak saya k BORA di daerah Biromaru.
heheheheh,,
Berhubung saya tidak dapat bercerit panjang lebar, saya langsung ke inti nya saja.
Bora adalah suatu kawasan di mana terdapat sebuah kawah air panas alami, berbau belerang, tanahnya sangat lembek, dan bersuhu 50-70 derajat celcius...Sehingga kawah yang cukup besar tidak dapat di gunakan untuk berenang.
Namun, masyarakat di daerah tersebut menyalurkan air tersebut lewat ke dalam sebuah bak, yang di gunakan untuk mandi. Di kawasan tersebut tersedia kolam-kolam yang masih kosong.
Pemandangan di sana belum terlalu indah, namun masih dalam proses untuk dijadikan tempat wisata.
Menurut masyarakat di sana, setelah melahirkan, sangat baik untuk berendam di air panas tersebut.
Kawah tersebut terbentuk karena di dalam tanah terdapat bibit gunung berapi.
Tak lupa, saya merebus dua butir telur, dan hasilnya telur tersebut menjadi mataaaaaaaaaang dan sangat sedap untuk di makan.
N.B : belum dapat melampirkan foto karena ada masalah jaringan telepon genggam,,b"d